Perilaku Konsumen

Perilaku Konsumen
Oleh
Wulan Ratna Dewi

Kebutuhan dan keinginan konsumen yang banyak akan suatu produk tertentu pasti tidak dapat dipenuhi oleh salah satu perusahaan saja. Hal tersebut memicu adanya pesaing. Berlomba-lomba perusahaan memasarkan produk mereka semenarik, dan sekreatif mungkin sehingga menarik para konsumen. Sebagai mana tujuan dari pemasaran adalah untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan secara lebih baik dari pada pesaing. Dari hal tersebut maka muncullah ilmu yang merupakan studi tentang cara individu, kelompok, organisasi dalam menyeleksi, membeli, menggunakan, dan mendisposisikan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka yang disebut dengan perilaku konsumen.
Ciri-ciri Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen secara umum dibagi menjadi 2 (dua) yaitu perilaku konsumen yang bersifat Rasional dan bersifat Irrasional. Ciri-ciri perilaku konsumen yang bersifat rasional yaitu terlihat dari konsumen yang memilih barang berdasarkan dengan kebutuhannya, barang yang dipilih oleh konsumen memberikan manfaat atau kegunaan yang optimal bagi konsumen, konsumen memilih barang yang kualitasnya terjamin, dan harganya sesuai kemampuan atau daya belinya. Sedangkan ciri-ciri Perilaku kOnsumen yang bersifat irrasional yaitu konsumen cepat tertarik dengan iklan ataupun promosi di media cetak maupun media elektronik, konsumen memilki barang-barang bermerek yang sudah terkenal atau dikenal luas, konsumen memilih barang buan berdasarkan kebutuhannya, melainkan karena gengsi atau prestise.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
Faktor Budaya
Budaya adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, aturan-aturan dan norma-norma yang melingkupi suatu kelompok masyarakat akan mempengaruhi sikap dan tindakan individu dalam masyarakat tersebut. Melihat dari pengertian budaya itu sendiri sudah sangat jelas bahwa jika setiap individu mengacu pada nilai, keyakinan, aturan dan norma kelompok, maka sikap dan perilaku mereka akan cenderung seragam. Hal ini juga memicu kepada perilaku pembelian mereka akan suatu produk. Ini menandakan kondisi yang sangat potensial bagi suatu perusahaan untuk memasarkan produknya.
Segmentasi pasar dan promosi yang dapat disesuaikan dengan budaya masyarakat.
Beberapa perubahan pemasaran yag dapat mempengaruhi kebudayaan, seperti :
  1. Tekanan pada kualitas
  2. Peranan wanita yang berubah
  3. Perubahan kehidupan keluarga
  4. Sikap yang berubah terhadap kerja dan kesenangan
  5. Waktu senggang yang meningkat
  6. Pembelian secara impulsif
  7. Hasrat akan kenyamanan
Faktor Sosial
Faktor sosial ini bisa meliputi kelompok, keluarga, peran, dan status sosial. Ada yang berperan langsung maupun tidak langsung. keluarga merpakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Sedangkan perasn dan status sosial seseorang menunjukan kedudukan orang itu dalam setiap kelompok sosial yang ia tempati. Contoh, seorang yang memiliki peran sebagai manajer dan status yang lebih tinggi dari pegawai kantor, dimana ia juga memiliki banyak keluarga dan anak, tentu ia akan tertarik dengan produk mobil dari Toyota, karena ada kesesuaian antara kebutuhan dan keunggulan Toyota sebagai mobil keluarga ideal terbaik Indonesia, ia bahkan juga bisa membeli pakaian mahal dan juga keluarganya, membeli rumah besar untuk keluarganya dan lain-lain.
Faktor Pribadi
Faktor pribadi ini meiputi faktor demografi yakni faktor usia, jenis kelamin,pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, juga nilai dan gaya hidup pembeli. Hal tersebut bisa mempengaruhi keputusan pembelian suatu barang.
Faktor Psikologi
psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu seperti ekonomi, teknologi, sosial, budaya, untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan dan pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.

Dari faktor-faktor yang disampaikan diatas faktor yang paling berpengaruh dan paling luas dan paling dalam adalah factor budaya.
Pendekatan Perilaku Konsumen
Pendekatan perilaku konsumen dibagi menjadi dua macam,
  •  Perilaku kardinal yaitu merupakan kepuasan individu atau seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan. Setiap menambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin banyak atau semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi pula tingkat kepuasannya. Konsumen ini akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dia dimiliki. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada konsumen yang bersangkutan. Konsumen ini dapat mencapai mencapai kepuasan yang maksimum jika dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang.
  • Perilaku ordinal yaitu, dalam pendekatan ini daya guna suatu produk atau jasa tidak  perlu diukur, cukup untuk diketahui saja dan konsumen mampu membuat urutan tinggi – rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok produk atau jasa.

Sumber:
https://wahyuherdani.wordpress.com/2015/01/27/pengaruh-kebudayaan-terhadap-perilaku-konsumen/




Comments