Catatan Hijrahku



Aku bukan berasal dari keluarga muslim yang yang sangat berpegang teguh pada Al qur'an dan sunnah. Contohnya saja tentang bertata busana yaitu masalah jilbab dikeluarga ku yang tak semua wanita mengulurkan jilbab seperti yang dicontohkan ummu" kita dulu dengan berjilbab panjang atau sering disebut syar'i. Tapi seiring bertambah ilmu dan lingkungan yang mendukung salah satunya lewat beberapa kajian ilmu, maka akupun membuat keputusan untuk mengenakan pakaian syar'i. Perjalanan menuju taat memang tak mudah, ada saja cobaan yang membuat kita lebih kokoh untuk istiqamah. Contohnya saja saat itu ketika aku mulai meniti jalan untuk berhijrah,  aku mulai diuji oleh ALLAH lewat peristiwa dimana aku disuruh orang tua kembali lepas pakaian syar'i karena tidak hanya satu pakaian syar'i ku menjadi korban kecerobohan akibat kesalahan yang tak seharusnya yaitu bolong kena knalpot motor.

Tak hanya itu saja, ALLAH yang Maha Kasih dan Tahu menguji kembali ke istiqamahan ku , ketika aku ingin menembus batas ku lewat naik gunung. Bayangkan seorang wanita kurus dan hanya anak rumahan yang sedang mencoba istiqamah ingin menembus batas yang selama ini terhalang oleh dinding yang ku perbuat sendiri, tapi akhirnya aku tak menyerah pada keadaan akan ku buktikan pada diri ku sendiri bahwa aku bisa dengan pakaian ku yang sesuai ajaran Rasullah, bisa menembus batas yang orang lain katakan dan yang tak ada dalam diri ku, dan Alhamdulillah serta syukur tiada henti aku akhirnya bisa naik keatas puncak gunung tertinggi jawa barat, emang kalau kata orang itu hanya hal sepele tapi bagiku itulah kebanggaan tak ternilai , aku berhasil membuktikan bahwa berpakaian syar'i tak membatasi ruang gerak dan berkreasi .


Akhirnya aku merenung dan berpikir  benar salah satu ayat Al qur'an yang artinya ketika seseorang meninggakan suatu keadaan karena ALLAH maka ALLAH ganti yang lebih, ya aku rasakan sekarang dimana aku bisa naik gunung, jadi asisten dan kegiatan ku yang lain. Nah sebenernya hijrah itu gampang yang sulit istiqamahnya. Mari kita sama - sama terus belajar dan haus akan ilmu agama, tak perlu khawatir tentang masa depan dan kawan, karena janji ALLAH itu pasti jadi tak perlu khawatir dan sebenernya dunia itu hanya persinggahan ibarat seorang yang berkelana dia hanya berteduh pada sebuah pohon ketika perjalanan lalu melanjutkan perjalanannya dan pohon itulah dunia .


Mungkin setiap orang akan berbeda cerita dan tatangan ketika berhijrah tapi sesungguhnya kita punya niatan sama untuk berhijrah yaitu agar dimudahkan dan diringankan menuju tempat terindah tujuan dari akhir perjalanan yaitu syurga.  Tak ada yang menjamin siapa bisa masuk syurga bahkan sosok Rasullah SAW pun beristigfar tiap hari apalagi kita .


Jadi tunggu apa lagi, karena yang dekat itu kematian, tidak ada yang bisa jamin esok, bahkan lima menit kemudian kita jadi apa . Dan tak perlu khawatir tentang rizki karena berhijrah, sebab sebaik - baik investasi adalah investasi dengan ALLAH . Aku bukan manusia malaikat yang imannya stabil, sesuai dengan fitrah manusia yang lemah, jadi aku mohon doanya dan kita saling mendoakan akan dikumpulkan di syurga ..selamat meraih hijrah.

Comments