"Kamu menyesal?" tanya dia.
"Tidak." Jawabku.
"Aku pernah diposisi yang selalu menyalahkan dan tidak bisa menerima keadaan. Namun, tidak ada yang kudapati selain mengundang rasa kesal pada diri sendiri, kecewa, dan kesal." Tambahku.
"Akan ku dengarkan."Tungkasnya.
Aku yang sekarang ini adalah berasal dari masa laluku. Tidak mudah memang sebagai manusia yang fitrahnya adalah makhluk yang tidak sempurna bisa menerima semua kenyataan hidup dengan begitu saja. Selalu bertanya-tanya kenapa begini kenapa begitu? Terus tidak jarang kita menyalahkan Sang Pencipta kita. Namun, terus-terusan menyalahkan tidak akan merubah semuanya selain kita yang harus merubahnya. Dengan jelas Allah berfirman:
"... Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri...." (QS. Ar-Ra'd:11)
Kita diberi akal bukannya untuk berpikir? Tentu saja. Mari kita pikirkan baik-baik untuk menjawab persoalan ini.
Mulai menanamkan pikiran-pikiran positif (husnuzon) dan ikhtiar terus mencari tahu rencana apa yang sudah Allah persiapkan untuk kita mendatangkan ketenangan tersendiri dan selalu jadi self reminder sampai sekarang. Hasilnya...... satu persatu terungkap sudah. Meskipun kehidupan saya belum berakhir, tak jarang naik turun iman menghampiri. Begitupun dengan roda kehidupan yang terus berputar kadang diatas dan dibawah. Namun, memerdekakan diri dari pikiran negatif akan mengundang pikiran-pikiran positif itu, menjadi tidak banyak khawatir terhadap situasi yang dihadapi. Melaluinya dengan selalu melibatkan Sang Pembuat Skenario Terbaik.
Sampai sekarang begitu banyak syukur yang terucap. Alhamdulillaah...Alhamdulillaah. Even ketika aku waktu itu kecelakaan, tetap berucap syukur ketika mendapat hasil yang lebih baik dari yang dibayangkan. Padahal jelas-jelas tidak bisa pada keadaan sempurna seperti sebelumnya. Itulah salah satu nikmatnya.
Sampai sekarang begitu banyak syukur yang terucap. Alhamdulillaah...Alhamdulillaah. Even ketika aku waktu itu kecelakaan, tetap berucap syukur ketika mendapat hasil yang lebih baik dari yang dibayangkan. Padahal jelas-jelas tidak bisa pada keadaan sempurna seperti sebelumnya. Itulah salah satu nikmatnya.
Kita tidak bisa menerka-nerka apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Percayalah .. Tidak serta merta hanya sebatas kebetulan apa yang kita hadapi saat ini. Ada yang bisa dirubah dan tidak. Mari kita usahakan yang bisa kita rubah. Karena apa yang kita tuai adalah apa yang kita semai. begitu menurut pepatah yang sering kita dengar.
Memerdeka-kan pikiran dari hal negatif itu adalah proses pembelajaran. Pikiran kita tidak akan sampai kesana kalau kita tidak dapat pembelajaran berharga ini.
Itu menurutku. Semoga kita dapat berdiskusi lebih jauh membahas ini. :)
Itu menurutku. Semoga kita dapat berdiskusi lebih jauh membahas ini. :)
Masih di Pare, 26 Maret 2018
Wulan Ratna Dewi
Comments
Post a Comment