[KAGET!! Catatan Ciremai 2017]

Kaget, ternyata pendakinya pada sholih.
Kaget, disangkain anak pesantren di Assalamu'alaykumin mulu, juda di masyaAllaahin mulu :D.
Kaget, lutut hampir keram dan gak bisa turun gunung (dievakuasi).


Ini pengalaman pribadi, sempet ragu sebelumnya mau naik gunung atau tidak. Selain belum mendapatkan respon yang positif dari amih juga tidak ada persiapan fisik sama sekali. (ini jangan ditiru yaa, naik gunung harus dilakukan pemanasan dengan rutin olah raga sebelumnya).

Kaget, ternyata pendakinya pada sholih. Aku yang sempat khawatir nanti bakal satu tim sama orang yang bicaranya jauh dari kebaikan, juga harus menyaksikan mereka melewatkan waktu-waktu sholat begitu saja. Namun, menurut sodaraku yang bakal satu tim dengan kita nanti adalah mereka anak-anak pesantren (jadi agak tenang). Dan ternyata seiring perjalanan mereka benar sholat (aku jadi senang) hehe. Kita mulai berangkat sekitar pukul 14.00 WIB, tentu awal perjalanan kita awali dengan doa. Sesama pendaki saling tegur sapa menyemangati dari tiap pos ke posnya, saling berbagi makanan, juga menyaksikan mereka yang bertanggung jawab dan sayang alam dengan membawa gembolan sampah yang dibawanya turun, selain itu juga tidak sedikit mereka yang sembari memutar sholawatan untuk menemani perjalanannya. Kesan pertama yang sangat haru biru, senang meskipun memang capenya tak tertahan hehe.

Kaget, disangkain anak pesantren di Assalamu'alaykumin mulu, juda di masyaAllaahin mulu :D. Iya memang benar, aku kan baru pertama kali kesana, dan aku hanya memakai pakaian yang biasa aku pakai sehari-hari yaitu pakai gamis lengkap dengan kerudung dan kaos kaki. Namun sepertinya mereka baru pertama kali melihat yang seperti ini, dibuktikan dengan tidak sedikit yang terus menyapaku dengan salam, juga masyaAllaah. Aku menjawab setiap salam dengan senyum saja mendengar mereka ada yang sampe berdebat "kok bisa ya ke gunung pakai gamis, kok bisa yah gak ribet apa" dll. Tapi menurutku itu jadi pengalaman yang berkesan hehe. 

Dan yang terakhir adalah kaget, lutut hampir keram dan gak bisa turun gunung (dievakuasi). jadituh bener banget naik gunung tanpa persiapan fisik sebelumnya membuat kakiku sangat sakit, hampir keram, mau keseleo setiap jalan, karena lutut rasanya sudah tidak kuat buat jalan. Parahnya hal ini terjadi saat aku turun gunung. Kebayang dong sampe aku harus ketinggalan rombongan, sehingga akhirnya aku harus dievakuasi supaya cepat dan tidak sampe harus menginap digunung lagi karena sudah tidak ada senter, dll yang tidak memungkinkan. Tapi lagi-lagi biarlah itu menjadi kenangan pertama dari Ciremai yang dari dulu aku pengen banget kesana.

Tentunya semua itu tidak akan terjadi tanpa bantuan dari Allaah Subhanahu Wa Ta'ala.. Alhamdulillaah. Dibawah ini ada beberapa foto kenang-kenangan dari Ciremai :) nuhun




Comments