#Beropini1



Kenapa wanita harus sekolah tinggi-tinggi, kalau suami menyuruhmu untuk tidak bekerja bagaimana?

Siang ini saya ingin beropini tentang sebuah pertanyaan dari seseorang. Begini singkat pertanyaannya, “Neng, gak pengen nikah aja? Sekolah kan pusing.” Pertanyaan ini memang diajukan oleh  orang yang tidak mengenyam pendidikan formal tinggi, saya tidak tahu sih tepatnya dia lulusan apa. Yang jelas saya tidak bermaksud menilai  kapasitas kualitas seseorang dari gelar pendidikan formalnya #tidakbermaksudyaa hehe.  Jadi, jawaban saya kepada orang tersebut hanya tersenyum. “Kalau misal nanti suami melarang kamu buat kerja bagaimana?”, Lanjut dia mencoba melanjutkan pertanyaan seolah-olah menunggu saya menjawab pertanyaan. 

Jadi begini jawaban saya, menurut saya bukanlah suatu masalah  jika suami kelak tidak mengijinkan saya untuk bekerja sebagai wanita karir yang mencoba mengaplikasikan ilmu yang didapat saat strata satu. Karena, hakikat wanita berilmu itu bukan untuk bekerja menurut saya *mungkin sebagian wanita lain ada yang setuju ada juga yang tidak*. Pendidikan/ilmu pengetahuan adalah untuk bekal diri. Sesuai dengan dengan fitrah yang dikaruniai Allaah SWt kepada manusia berupa akal, wanita pun sangat berhak mempergunakan akalnya untuk terus belajar, berkarya, dengan akal juga manusia mampu berpikir untuk bagaimana mempertahankan hidup, bagaimana caranya untuk bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi manusia lain, dan lain sebagainya. Dan juga sebagai wanita kita akan menjadi “Al-Ummu madrasah Al-Ula”   (Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya) suka atau tidak itu akan terjadi. Memang benar adanya, perempuan harus memiliki bekal ilmu yang tinggi untuk mendidik anak-anaknya kelak. Peran Ibu sangat besar sekali pengaruhnya didalam keluarga. Untuk itu selain kita harus menjadi Ibu yang hebat (sholihah) untuk anak-anak kita, juga harus menjadi istri yang taat untuk suami kita.

Begitulah mungkin sepatah opini tentang pertanyaan di atas menurut saya. Terima kasih :)

Comments